Kamis, 08 November 2012

PENGARUH BUDAYA LOKAL TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN


PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGARUH BUDAYA LOKAL TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

Kelompok 4 :
1.      Denara Nurul TK (1110015000004)
2.      Oni Restiawati (1110015000023)
3.      Ruqoyah F.A (1110015000026)
4.      Ayu Nissa P.N (1110015000034)
5.      Frisca Fauzia (1110015000038)

JURUSAN PENDIDIKAN IPS III C
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dengan izin Allah telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman  yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu bahan penunjang materi pembelajaran “Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup”. Melalui makalah ini kami mencoba memberikan penjelasan mengenai “Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Kelestarian Lingkungan”. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Faridal Arkam M.Pd  sebagai Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH).
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca semua. Dengan kata lain dapat memahami tentang bagaimana pengaruh budaya lokal terhadap kelestarian lingkungan yang kami lakukan observasi pada lingkungan kami. Sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan. Kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.




Ciputat, 29 Desember 2011

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara dengan memiliki banyak pulau dengan kekayaan sumber daya alam yang beraneka ragam. Karena Indonesia merupakan Negara kepulauan sudah tentu sangat beragam pula masalah yang akan ditimbulkan oleh negeri ini. Masalah lingkungan yang sering menjadi pokok permasalahan bangsa ini, permasalahan ini tidak pernah ada habisnya. Saat masalah yang lain belum selesai, timbul permasalahan baru. Permasalahan ini biasa terjadi karena pendekatan penggunaan teknologi dalam rangka eksploitasi sumber daya alam sebagai bahan baku produksi yang kurang memperhatikan lingkungan.
Dengan dibuatnya makalah ini, kami mengadakan observasi kecil terhadap lingkungan yang kami tempati sebagai sampel dari makalah Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup. Wilayah observasi hanya mencakup sebagian kecil Indonesia yaitu dari tingkat RT (Rukun Tetangga). Observasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan lingkungan disekitar kami dan  mengamati juga bagaimana penduduk setempat berperan aktif dalam melestarikan lingkungannya. Program-program kerja yang dicanangkan biasanya banyak yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

B.     Rumusan Masalah
1.      Dimanakah letak wilayah yang dijadikan observasi?
2.      Bagaimanakah Struktur keprmerintahan dalam Tingkat RT tersebut?
3.      Adakah warga yang dijadikan Tokoh Masyarakat karena peran pentingnya dalam daerah tersebut?
4.      Bagaimanakan keadaan lingkunngan hidup daerah tersebut?
5.      Apa sajakah kegiatan yang sering dilakukan masyarakat setempat dalam melestarikan lingkungan hidup?
6.      Bagaimanakah keadaan sosial ekonomi masyarakat daerah setempat?
7.      Bagaimanakah kepedulian masyarakat terhadap  lingkungan disekitarnya?
8.      Bagaimanakah tanggapan pemakalah tentang pengaruh budaya lokal terhadap kelestarian lingkungan?

C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui letak wilayah yang dijadikan observasi.
2.      Untuk mengetahui Struktur keprmerintahan dalam Tingkat RT tersebut.
3.      Untuk mengetahui warga yang dijadikan Tokoh Masyarakat karena peran pentingnya dalam daerah tersebut.
4.      Untuk mengetahui keadaan lingkungan hidup daerah tersebut.
5.      Untuk mengetahui kegiatan yang sering dilakukan masyarakat setempat dalam melestarikan lingkungan hidup.
6.      Untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi masyarakat daerah setempat.
7.      Untuk mengetahui kepedulian masyarakat terhadap  lingkungan disekitarnya.
8.      Untuk mengetahui tanggapan pemakalah tentang pengaruh budaya lokal terhadap kelestarian lingkungan.










BAB II
PEMBAHASAN

Hasil Observasi Denara Nurul Titiankasih & Ayu Nissa Puspa Negara
Description: Foto0991.jpg

Hunian yang asri, teduh, aman dan nyaman adalah impian semua keluarga, karna istilah “Rumahku Surga ku” itu bisa dikatakan kebenaran, dimana sebuah rumah atau tempat tinggal sangatlah penting untuk manusia pada umumnya. Tak kalah pentingnya juga sebuah Lingkungan atau daerah yang ada di sekelilinhnya, karna dari lingkungan itulah pembentukan perkembangan sebuah karakter akan terbentuk, baik atau tidak nya bisa di lihat dari lingkungan itu sendiri.
Di sini saya melakukan observasi, sebuah hunian yang asri dan nyaman bernama “Perumahan Villa Pertiwi” yang mana letak  strategisnya berada di Jln. Raya Bogor Kecamatan.Cilodong  Kelurahan.Sukamaju Kota Depok Rt05/Rw013. Untuk memudahkan komunikasi dan sosialisasi antar warga di bentuk kepengurusan RT dan RW, pada tingkatan Rw 013 di kepalai oleh Bapak H. Sugiono sedangkan dalam wilayah Rt 05 di kepalai oleh Bapak Triwaluyo untuk Bendahara RT sendiri di pegang oleh Bapak Zaenal dan Sekretaris RT di pegang oleh Bapak Sugianto. Selain para pengurus tersebut terdapat juga istilah tokoh masyarakat, di sini yang di lihat sebagai contoh yang baik untuk masyarakat ialah Bapak H.Ombang yang biasa di anggap Ustadz setempat, begitu juga dengan Bapak Topik dan Bapak Zainal yang di kenal sebagai petua atau penasehat di sini. Pada umumnya latar belakang ekonomi di perumahan ini tergolong sejahtera, rata-rata pekerjaan nya ialah Pegawai Negri Sipil, Pegawai dan Karyawan (PAM dan PLN).
Untuk kegiatannya sendiri di perumahan ini bisa di bilang sangat aktif dan kreatif, kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaa’at selalu rutin di adakan baik yang bernilai religi, sosial, kesehatan, maupun kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Kegiatan sosial dan religi:
v  Kerja bakti setiap minggu nya.
v  Setiap minngu nya di adakan olahraga bersama di balewarga dan juga senam sehat khusus ibu-ibu setiap hari selasa dan kamis sore.
v  Mengadakan arisan bapak-bapak dan ibu-ibu.
v  Setiap hari perayaan di adakan acara, seperti perayaan 17 Agustus, perayaan Hari Ibu, perayaan Isra’ mi’raj dll.
v  Para remaja Karang Taruna juga aktif dan Kreatif.
v  Mengadakan Majlis Ta’lim tiap minggu nya, anak-anak, remaja, dan orang tua.
v  Koprasi masyarakat.
Kegiatan kesehatan dan kepedulian terhadap Lingkungan Hidup:
v  Mengadakan peninjauan Lingkungan apotik hidup.
v  Mewajibkan penanamantumbuh-tumbuhan pada tiap-tiap rumah.
v  Posyandu.
v  Pembagian obat anti Kaki Gajah setiap bulannya.

Kepedulian masyarakat setempat dengan lingkungan sekitarnya sudah hampir 95% di lihat dari kekompakan tiap-tiap individu nya, sehingga bisa menciptakan Lingkungan mereka menjadi aman, nyaman, tentram dan teduh ( dari segi lingkungannya). Karna kekompakan nya itulah tercipta suasana lingkungan yang sehat dan bersih. Terbukti dengan adanya kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur kesehatan dan kebersihan tersebut.


Hasil Observasi Oni Restiawati & Frisca Fauzia Khairunnissa
1.      Letak Wilayah Observasi
Jalan Lembang 2 Lama RT.003/03
Kelurahan Sudimara Barat
Kecamatan Ciledug
Kota Tangerang
Provinsi banten

2.      Sruktur Kepemerintahan Tingkat RT
Ketua RW : Kusnadi
Ketua RT : Cecep Supriadi

3.      Tokoh Masyarakat
a.       Drs. Ngadiyat
b.      Sodri Kurniawan S.Ag
c.       Drs. H. Misik Natari
d.      H. Alwanih
e.       H. Asmawi

4.      Keadaan Lingkungan RT Setempat
Lingkungan dalam kawasan RT 003 ini tidak jauh berbeda dengan pola pemukiman yang biasanya terdapat diperkotaan. Kira – kira di huni 200 kepala keluarga. Rumah – rumah dengan luas yang tidak sama besarnya dan  sebagian tata ruangnya sudah baik. Sedangkan sebagian lagi masih perlu diperbaiki. Banyak rumah yang tidak memiliki pekarangan ataupun halaman yang digunakan sebagai lahan hijau. Masih terdapat beberapa lahan yang luas yang dimanfaatkan untuk kebun buah-buahan. Rapatnya pemukiman didaerah ini membuat jalanan ber-conblock semakin sempit. Sehingga akses agak sulit untuk rumah yang dalam gang-gang kecil  dan yang merupakan  jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh motor, gerobak dan tentunya manusia. Hanya ada 1 jalan besar di Jalan Lembang 2 yang merupakan gerbang untuk keluar masuk ke Lembang 2 baru, 3, 4, 5, dan 6. Sehingga jalan ini selalu ramai dilalui mobil, motor, dll.

Wilayah ini agak cukup tinggi yang terlihat dari batas sungai yang ada. Wilayah pemukiman ini berada di atas sungai di bawah dan sungai sama rata dengan RT lain. Sungai yang ada di wilayah ini adalah anak sungai yang akan berujung di Sungai Cisadane. Keadaan umumnya sudah tercemar dengan limbah pabrik, limbah pasar dan juga limbah rumah tangga. Limbah pabrik yang membuang ke aliran sungai ini adalah pabrik tahu dan tempe. Walaupun pabrik tersebut tidak berada di wilayah RT 003, tetapi limbah yang terbawa sungai berdampak pula terhadap wilayah ini. Pada aliran sungai ini banyak limbah pasar yang berupa sampah- sampah yang dibuang oleh pedagang yang nakal, walaupun tidak semua  pedagang seperti itu. Banyak warga yang membuang air sisa MCK langsung teraliri ke sungai yang menjadikan sungai berwarna keruh kecoklatan. Ada beberapa koveksi baju, tetapi limbahnya tidak dibuang ke sungai. Selain itu ada beberapa warga yang menjadi peternak ayam, bebek dan juga kambing. Kawasan peternakan tersebut memang agak bau dan kotor.

Terkadang saat musim kemarau sungai ini berwarna kehitaman dengan bau yang menyengat dan sangat menganggu masyarakat sekitar. Terjadi pendangkalan terhadap sungai ini karena terlihat begitu banyaknya lumpur. Sesekali ada warga yang mengangkuti lumpur dari dasar sungai. Tidak ada warga yang memanfaatkan air sungai ini untuk MCK, karna sebagian besar telah memiliki sumur masing – masing dalam rumah. Di sebagian jalan sedang ada perbaikan pada pinggir jalan untuk membuat gorong-gorong untuk saluran air hujan.


5.      Kegiatan yang Rutin dilakukan
Banyak agenda yang direncanakan tetapi tidak semua berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang terlihat baik dalam ruang lingkup menjaga kelestarian lingkungan adalah pembuangan sampah. Sebelumnya banyak warga yang buang sampah di pinggir sungai atau di lahan kosong yang bukan semestinya untuk membuang sampah. Tetapi sekarang setiap hari kecuali hari minggu ada seorang petugas yang mengambil sampah dari warga secara door to door. Sampah ini akan di kumpulkan dan akan diangkut oleh dinas kebersihan. Dan kegiatan ini terbukti efektif untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini dibebankan kepada warga untuk membayar sebesar Rp. 15.000,- /bulan.

Selain itu diadakan kerja bakti dalam jangka waktu sebulan sekali. Biasanya kerja bakti ini lebih sering di lakukan di masjid yang sedang dilalukan renovasi dan juga jalanan beserta selokan. Tetapi kerja bakti ini kurang barandil besar dalam pelaksanaan melestarikan lingkungan karena hanya dilakukan sesekali saja. Salah satu cara yang baik untuk memupuk tali silaturahmi, silodaritas dan jiwa gotong royong. Yang paling pentinga adalah adanya upaya untuk mencintai lingkungan walaupun hanya melakukan hal kecil tetapi dapat mengubah bumi kita yang sudah mamiliki berbagai macam permasalahan.

6.      Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat
Masyarakat wilayah ini beraneka ragam pekerjaannya mulai dari PNS, wiraswasta, buruh, kuli bangunan, pengemudi dan banyak juga yang menganggur.
Dari keadaan sosial ekonominya ini dapat juga terlihat bagaimana tempat tinggalnya. Misalnya seorang PNS yaitu Polisi dengan jabatan yang cukup tinggi, kediamannya bersih, sehat dan nyaman karena memilki pengetahuan yang baik tentang lingkungan. Sedangkan bagi pedagang yang menggunakan gerobak biasanya rumahnya sanitasinya kurang baik, kumuh dan jarang memperhatikan kebersihan. Padahal modal utama para pedagang adalah menjaga kebersihan makanannya. Tetapi tidak semua pedagang berlaku seperti itu. Banyak juga warga dengan pekerjaan seperti buruh atau kuli bangunan yang rumahnya juga tidak memikili sanitasi yang baik sehingga rumahnya terasa bau dan juga lembab. Tetapi keadaan sosial bukan menjadi jaminan mutlak bahwa rumah dan lingkungannya akan baik, semua itu kembali lagi terhadap setiap warga. Apakah ia peduli dengan kesehatan dirinya dan juga menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

7.      Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan
Masyarakat sekitar umumnya telah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga alam sekitarnya. Dengan tidak lagi membuang sampah pada sungai dan menjaga kebersihan lingkungannya. Tatpi tidak semua kepedulian itu di realisasikan dengan kegiatan yang membantu kelestarian lingkungan. Hanya sadar saja tidak cukup tetapi harus di realisasikan, itu hal yang penting.

8.      Tanggapan Saya tentang Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Kelestarian Lingkungan
Menurut saya, lingkungan yang saya tempati sudah cukup baik. Walaupun ada peternakan tetapi tidak terlalu dekat dengan rumah saya. Sungai saat sedang musim kemarau tercium bau yang menyengat karena adanya limbah pada sungai tersebut. Hal itu menjadi salah satu kelemahan lingkungan disini. Kegiatan pengambilan sampah juga sudah berjalan dengan baik sehingga jarang ada warga RT 003 yang menbuang sampah ke sungai. Masyarakat harusnya lebih peduli terhadap lingkungannya diman ia tinggal. Saya selaku mahasiswa harus bisa menjadi agent of change dimulai dari ruang lingkup keluarga hingga RT misalnya. Karena orang yang memiliki pendidikan yang baik dan tinggi, ia akan lebih peduli terhadap lingkungannya dan juga peka terhadap perubahan alam yang terjadi.


Hasil Observasi Ruqoyah Fitria Annisaa
Budaya lokal dalam menjaga lingkungan di Jakarta hampir sama, seperti dengan adanya kerja bakti dan penghijauan bahkan sampai penanaman pohon obat-obatan, tidak jarang setiap rumah mempunyai pohon-pohon besar di depan atau di belakang rumahnya, namun karena semakin banyak penduduk dan para pendatang yang tinggal di Jakarta memberi dampak yang signifikan terhadap lahan penghijauan menjadi pemukiman yang lebih padat. Dan sekarang Jakarta menjadi tempat pemukiman yang paling diminati oleh warga Indonesia dan meningkat pula pemukiman di daerah sekitar Jakarta seperti depok dan bogor.
Keadaan yang terjadi membuat lahan penghijauan terganti dengan pemukiman warga, memang sekarang jarang ditemukan rumah-rumah yang menanam pohon obat-obatan, tetapi dalam masalah menjaga lingkungan seperti kerja bakti masih dilakukan setiap pekannya oleh warga dan diarahkan dengan pihak RT dan jajaran RW. Dan sekarang pun sudah ada kegiatan rutin dari kelurahan untuk setiap warga kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya.
Tepatnya daerah Bangka di Jakarta selatan selalu diadakan kerja bakti dan diadakan pula pemantauan jentik-jentik setiap pekannya, tidak hanya itu, sekarang di Jakarta sudah di wajibkan adanya daerah peresapan air disekitar perumahan mereka. Dalam kegiatan kelurahanpun ada penanaman pohon di sekitar jalan, tapi yang disayangkan penanamannya tidak dibarengi dengan pemeliharaan yang berlanjut.
Keadaan lingkungan disini baik dalam kebersihannya karena sampah-sampah sudah diangkut setiap malamnya dan adanya penyiraman tanaman setiap paginya, namun disini kurang memaksimalkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali dan belum adanya pemisahan antara sampah organik dan non organik.
Keadaan sosial di daerah Bangka ini heterogen karena hampir setiap tahunnya datang para pendatang yang mencari pekerjaan dan ada juga yang sudah diterima di Jakarta. Keadaan sosial di daerah ini lebih banyak yang menengah ke bawah karena kebanyakan pekerjaannya pedagang-pedagang kecil.





BAB III
KESIMPULAN

Menurut kelompok kami kepedulian lingkungan di ketiga daerah tersebut, dan cukup baik karena, di daerah tersebut juga dipengaruhi budaya lokal yaitu penanaman pohon-pohon dan pembuangan sampah yang teratur dengan adanya kerja bakti yang dilakukan oleh para warga setiap pekannya. Semoga kedepannya ada gerakan yang memberi perubahan terhadap lingkungan.
Ada baiknya kami bisa mencontoh hal-hal baik dari ketiga daerah tersebut, siapa lagi kalau bukan kita yang dapat memajukan dan menyehatkan lingkungan yang kami huni sekarang ini, agar kelak bisa membawa manfa’at untuk penerus kami nanti.

1 komentar: